Dolar dan Yield Amerika Menguat, Emas Jatuh ke Level Terendah Satu Pekan
Wednesday, May 01, 2024       04:46 WIB

Ipotnews - Harga emas merosot lebih dari 1% ke level terendah satu minggu, Selasa, karena kenaikan dolar dan imbal hasil US Treasury, meski permintaan safe-haven yang kuat dan pembelian bank sentral membuat logam kuning tetap berada di jalur penguatan bulanan ketiga berturut-turut.
Harga emas di pasar spot anjlok 1,7% menjadi USD2.294,84 per ons pada pukul 24.56 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 2,3% menjadi USD2.302,9, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (30/4) atau Rabu (1/5) dini hari WIB.
Harga emas melambung 2,8% sepanjang April setelah mencapai rekor tertinggi USD2.431,29 di awal bulan.
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,3% terhadap sekeranjang rival utamanya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun juga meningkat.
"Banyak trader memiliki banyak keuntungan yang tersimpan dalam emas dan perak, dan mereka bersedia berada di sela-sela menjelang pengumuman the Fed," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
"Namun, ada banyak permintaan di Asia dan permintaan bank sentral yang kuat. Kita sudah melakukan pelarian ke aset-aset yang lebih aman dalam dua tahun terakhir. Jadi, pasar emas jelas berada dalam posisi bullish saat ini dan akan terus bergerak maju hingga sisa tahun ini."
Bank sentral AS memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari, Selasa, di mana diprediksi mempertahankan suku bunga pada 5,25%-5,5%. Semua perhatian tertuju pada pidato Chairman Fed Jerome Powell, Rabu, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai proyeksi penurunan suku bunga.
Trader mengurangi spekulasi penurunan suku bunga the Fed tahun ini karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan dan inflasi yang tinggi.
"Sikap Powell mungkin sangat hawkish, mendorong ekspektasi penurunan suku bunga pertama pada kuartal keempat atau bahkan tahun depan - skenario ini akan menjadi pertanda buruk bagi emas," kata Ricardo Evangelista, analis ActivTrades.
Sementara itu, paladium spot menyusut 2% ke level terendah dalam dua bulan di USD953,32 per ons, sedangkan logam sejenis platinum, kehilangan 1,2% menjadi USD936,18.
Perak di pasar spot ambles 2,7% menjadi USD26,40 per ons. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Tuesday, May 21, 2024 - 20:39 WIB
BNBR Ngegas Bisnis Hijau, Bikin Usaha Patungan Ini
Tuesday, May 21, 2024 - 20:23 WIB
Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
Tuesday, May 21, 2024 - 20:19 WIB
PPGL Dividen Tunai Rp 4 per Saham
Tuesday, May 21, 2024 - 20:14 WIB
BRIS Dividen Tunai Rp 18,5470451 per Saham
Tuesday, May 21, 2024 - 20:05 WIB
BTN Resmikan Sales Center di 3 Kota
Tuesday, May 21, 2024 - 18:58 WIB
WTON Dividen Tunai Rp 0,79 per Saham
Tuesday, May 21, 2024 - 18:37 WIB
Sambut Kehadiran Starlink, ISAT Siap Berkolabirasi
Tuesday, May 21, 2024 - 18:36 WIB
Bayar Gaji Karyawan, Indofarma (INAF) Sedot Uang Biofarma
Tuesday, May 21, 2024 - 18:35 WIB
PSSI Dividen Tunai Rp 48 per Saham
Tuesday, May 21, 2024 - 18:10 WIB
Indosat (ISAT) Bagikan Dividen Rp2,16 Triliun, 48 Persen dari Laba 2023